Pengertian Karakter atau Wanda Wayang
Tokoh-tokoh dalam wayang kulit purwa mempunyai karakter sendirisendiri. Karakter setiap tokoh tersebut diwujudkan dalam bentuk wanda. Di dalam pakeliran “wanda” sebagai salah satu unsur medium rupa, berperan penting untuk memantapkan “rasa” suatu tokoh. Kemantapan ini bisa dicapai karena ada kesesuaian antara suasana adegan dengan wanda tokoh yang digunakan, di samping juga unsur-unsur penting lainnya, yaitu penyuaraan, sanggit, sabet, sulukan dan lain sebagainya. Dengan demikian, ketepatan seorang seniman dalang pada saat memilih “wanda” mempunyai andil dalam keberhasilan sajian. Jenis wanda di dalam pergelaran wayang kulit, antara lain: guntur, lentreng, rangkung, bontit, lintang, lindu, kaget dan lain-Iainnya. "Wanda", memperlihatkan watak/karakter tokoh dalam suatu keadaan tertentu. Watak tokoh yang sedang mabok asmara tentu berbeda dengan wanda ketika sedang berperang.
Tokoh-tokoh dalam wayang kulit purwa mempunyai karakter sendirisendiri. Karakter setiap tokoh tersebut diwujudkan dalam bentuk wanda. Di dalam pakeliran “wanda” sebagai salah satu unsur medium rupa, berperan penting untuk memantapkan “rasa” suatu tokoh. Kemantapan ini bisa dicapai karena ada kesesuaian antara suasana adegan dengan wanda tokoh yang digunakan, di samping juga unsur-unsur penting lainnya, yaitu penyuaraan, sanggit, sabet, sulukan dan lain sebagainya. Dengan demikian, ketepatan seorang seniman dalang pada saat memilih “wanda” mempunyai andil dalam keberhasilan sajian. Jenis wanda di dalam pergelaran wayang kulit, antara lain: guntur, lentreng, rangkung, bontit, lintang, lindu, kaget dan lain-Iainnya. "Wanda", memperlihatkan watak/karakter tokoh dalam suatu keadaan tertentu. Watak tokoh yang sedang mabok asmara tentu berbeda dengan wanda ketika sedang berperang.
Menurut WJS Poerwadarminta, Wanda di dalam kamus artinya awak, dhapur, (1981: 655). Menurut Prawiroatmaja, wanda berarti rupa, roman, rupa muka (1985: 309). Sedangkan kata dhapur berarti tokoh, bangun, bentuk, rupa (Prawiroatmaja 1985: 101). Oleh para pengrajin wayang, penggarapan tatah sungging dan ornamennya berbeda-beda tergantung dari watak tokoh yang bersangkutan. Sebagai contoh pada gambar 1, memperlihatkan Raden Wrekudara berwarna hitam tampil dengan wanda "lintang", sedangkan gambar 2 yang berwarna kuning emas tampil dengan wanda "lindu panon" yang oleh Ki Dalang dimainkan apabila Wrekudara sedang mengamuk. Tokoh yang sering ditampilkan dengan wanda berbeda-beda antara lain: Arjuna, Kresna, Gatotkaca, Sengkuni, Bima, Baladewa, Wrekudara, Srikandhi, Nakula, Sadewa.